Media Komunikasi Kuno (Pembaharuan)


Kali ini Saya akan berbagi tentang sejarah perkembangan teknologi, dari masa lalu atau KUNO sampai teknologi modern.

Tapi sekarang saya Cuma mau membahas yang kuno dulu yak.

Nah, mau tau bagaimana perkembangannya. Makanya belajar dong. Hehehe

Peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini berjalan begitu cepat. Hal ini seiring dengan kemajuan yang dicapai pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekarang ini, hampir tidak ada seorang pun yang tidak bersinggungan dengan teknologi komunikasi dan informasi. Banyak aspek dalam teknologi komunikasi dan informasi yang terus berkembang. Kemajuan komputasi dalam penggunaan komputer telah menunjukkan bahwa industri teknologi komunikasi dan informasi dunia sekarang ini benar benar bergerak ke arah mobilitas menembus batasan fisik dan waktu.

MEDIA KOMUNIKASI MASA LALU [KUNO]

 

Peralatan komunikasi masa lalu masih sangat sederhana dan terbuat dari bahan bahan yang ada di alam sekitar, seperti kentongan, asap, dan daun lontar. Berikut pembahasan media komunikasi diatas.

  1. Kentongan [Kentungan]
Awalnya, kentongan digunakan sebagai alat pendamping ronda untuk memberitahukan adanya pencuri atau bencana alam.

Kentongan terkenal sebagai alat komunikasi tradisional. Kentongan sudah lama digunakan di Indonesia , mulai dari Demak, Mataram, Surakarta, Yogyakarta, dan daerah lainnya di Indonesia tercinta. Kentongan digunakan untuk memberi tahu warga atau masyarakat bahwa telah atau akan terjadi sesuatu. Tanda atau kode yang digunakan berbeda beda. Misalnya, tanda kentongan yang menandakan akan terjadi banjir berbeda dengan tanda yang digunakan adanya kemalingan, kenduri, adanya perayaanm atau akan ada lawan yang menyerang.

Pada masa kerajaan, kentongan digunakan pamong kerajaan bila hendak menyampaikan pesan dan perintah sang raja atau prabu kapada rakyatnya. Pamong kerajaan tinggal memukul kentongan sehingga rakyat berkumpul ditempat yang lazim mereka gunakan.

Walaupun terjadi perkembangan teknologi yang cukup pesat, tapi kentongan merupakan sarana komunikasi tradisional yang masih dapat bertahan sampe sekarang lhoo. Dan kentungan besar [bedug] digunakan sebagai tanda bahwa waktu shalat telah tiba lho teman .

  1. Asap
Secara umum Sinyal asap digunakan untuk mengirimkan berita , sinyal bahaya , sebagai tanda darurat atau mengumpulkan orang banyak ke suatu area.

Ada yang inget filmnya Tom and Jerry pas jadi orang Indian gak ?. Nah, Orang orang zaman dulu juga memanfaatkan asap sebagai media komunikasi lho teman. Asap dikenal sebagai media komunikasi suku bangsa Indian di Amerika. Alat komunikasi ini biasa untuk mengirim pesan rahasia pada teman maupun lawan.

Seperti halnya kentungan, asap juga tidak memiliki kode standar yang baku. Misal 1 kepulan asap dapat berarti suatu peringatan. 2 kepulan asap berarti minta bantuan. 3 kepulan asap berarti ada masalah dan lain lain.

  1. Prasati dan Daun Lontar
isi dari prasasti berupa keputusan pengadilan tentang perkara perdata (disebut prasasti jayapatra atau jayasong), sebagai tanda kemenangan (jayacikna), tentang utang-piutang (suddhapatra), dan tentang kutukan atau sumpah.
Pada masa dahulu karna tidak adanya kertas, maka daun lontar digunakan sebagai sarana menulis surat, perjanjian dan lain - lain.
Pada masa dahulu karna tidak adanya kertas, maka daun lontar digunakan sebagai sarana menulis surat, perjanjian dan lain – lain.

Pada zaman yang lebih maju, orang mulai menggunakan bahas tulisan sebagai alat komunikasi. Kegiatan surat menyurat di Indonesia telah dimulai sejak masa kerajaan Kutai, Tarumanegara, Pajajaran, Majapahit, Sriwijaya, dan Mataram. Dan itu pun terbatas hanya antar kerajaan saja yang saling mengirim surat, dan mereka menggunakan kulit kayu serta kulit bambu sebagai bahan untuk menulis.

Akan tetapi, yang lazim dipakai adalah daun lontar. Namun ada juga lho yang menggunakan bambu, tulang binatang, labu hutan, rotan, dan lempengan batu (dikenal dengan nama prasasti)

Lontar atau dalam bahasa jawa : ron tal “daun pohon tal” adalah daun pohon siwalan (palmyra atau borassus flabellier) yang dikeringkan. Daun lontar dikenal juga sebagai daun pohon nira. Lontar dipakai untuk bahan naskah dan kerajinan. Lontar sebagai bahan naskah dipakai di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di Nusantara banyak ditemukan daun lontar dari Sunda (Jawa Barat), Jawa, Bali, Madura, Lombok, dan Sulawesi Selatan. Sedangkan lontar sebagai kerajinan digunakan sebagai bahan baku atap rumah dan produk utama anyaman serta kipas.

Nah, sekian dulu ya postingan dari saya tentang media komunikasi masa lalu. Mudah mudahan dapat bermanfaat untuk teman teman walaupun hanya sedikit saja. Nah kapan kapan akan saya posting yang media komunikasi modern. Terimakasih telah mengunjungi web saya.

4. Bedug

bedug berfungsi sebagai alat komunikasi atau petanda kegiatan masyarakat, mulai dari ibadah, petanda bahaya, hingga petanda berkumpulnya sebuah komunitas
bedug berfungsi sebagai alat komunikasi atau petanda kegiatan masyarakat, mulai dari ibadah, petanda bahaya, hingga petanda berkumpulnya sebuah komunitas

Bedug adalah alat musik tabuh seperti gendang. Bedug merupakan instrumen musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai alat komunikasi tradisional, baik dalam kegiatan ritual keagamaan maupun politik. Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk pemberitahuan mengenai waktu salat atau sembahyang. Bedug terbuat dari sepotong batang kayu besar atau pohon enau sepanjang kira-kira satu meter atau lebih. Bagian tengah batang dilubangi sehingga berbentuk tabung besar. Ujung batang yang berukuran lebih besar ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai membran atau selaput gendang. Bila ditabuh, bedug menimbulkan suara berat, bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh.

  • Fungsi sosial: bedug berfungsi sebagai alat komunikasi atau petanda kegiatan masyarakat, mulai dari ibadah, petanda bahaya, hingga petanda berkumpulnya sebuah komunitas.
  • Fungsi estetika: bedug berfungsi dalam pengembangan dunia kreatif, konsep, dan budaya material musikal.

5. Merpati Pos

Pada zaman dahulu merpati pos menjadi media komunikasi yang sangat popular, tetapi pada zaman sekarang ini posisi merpati pos telah tergantikan karena adanya perkembangan teknologi.

Merpati pos adalah burung merpati yang telah dilatih untuk mengantarkan surat atau pesan. Merpati merupakan salah satu jenis burung yang cukup pintar, memiliki daya ingat yang kuat, kemampuan navigasi, dan memiliki naluri alamiah yang dapat kembali ke sarang meskipun sudah pergi dengan jarak yang jauh dan waktu yang lama, sehingga surat yang disampaikan pasti sampai di tujuan atau sangat kecil kemungkinan surat tersebut nyasar. Merpati pos diberi makanan khusus berupa campuran kalium karbonat dan minyak ikan. Campuran tersebut berguna sebagai vitamin yang dapat membuat merpati menjadi kuat dan lebih mudah dilatih. Di Indonesia, rata-rata merpati pos adalah hasil perkawinan silang antara ras Yansson dan Delbar dari Belgia dengan ras unggulan lainnya.

Cara Kerja :

Seekor merpati betina umumnya bertelur sebanyak dua butir. Telur tersebut dierami oleh merpati jantan dan betina secara bergantian. Anak burung merpati dapat terbang dalam jarak yang dekat pada usia 40 hari. Untuk menjadi mrpati pos, merpati terlebih dahulu harus dilatih oleh pelatih khusus. Pelatihan baru dapat dilakukan untuk pada merpati yang berusia tujuh bulan.

Tiga hal yang harus dilatihkan kepada merpati pos adalah static, mobile, dan boomerang.

  1. Static : merpati mempelajari bagaimana cara mengenali perintah seseorang dalam suatu wilayah kecil.
  2. Mobile : merpati dilatih untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
  3. Boomerang : merpati diajarkan untuk mengirimkan dan mengembalikan pesan.

Jika hal-hal tersebut telah dilatihkan, merpati dapat terbang dalam jarak ratusan bahkan ribuan kilometer dan dapat mengirimkan pesan atau surat. Surat atau pesan digulung, lalu dimasukkan ke dalam tempat pelindung berbentuk kapsul plastik. Kemudian kapsul plastik tersebut diselipkan di antara kaki merpati.

6. Telepon Benang

Telepon benang merupakan alat komunikasi tradisional. Yang menggunakan benang sebagai perantara suara antara 2 orang yang berjarak jauh.
Telepon benang merupakan alat komunikasi tradisional. Yang menggunakan benang sebagai perantara suara antara 2 orang yang berjarak jauh.

Sejarah Telepon Kaleng

Sebelum era penemuan telepon, dunia berkomunikasi jarak jauh melalui cara tradisional, yakni kurir pos atau dengan merpati pos. Kemudian sejarah mencatat percobaan pertama telepon kaleng dilakukan oleh Robert Hooke seorang fisikawan dan polymath asal Inggris. Selama tahun 1664-1665 Hooke bereksperimen dengan transmisi suara menggunakan kawat. Awal tahun 1667 Hooke berhasil membuat telepon kaleng.

Dalam periode waktu yang singkat telepon kaleng sempat dipasarkan secara komersial, mengisi “kekosongan pasar” telepon listrik dari Alexander Graham Bell. Saat paten Bell “berakhir”, telepon listrik kemudian mengalami perkembangan inovasi yang hebat. Persis seperti telepon yang kita kenal sekarang.

Telepon kaleng pun tak lagi dijual secara komersial. Telepon kaleng justru populer di lingkungan pendidikan. Di sekolah-sekolah, telepon kaleng diajarkan sebagai salah satu alat bermain sekaligus belajar akan prinsip gelombang suara.

Ok thanks sudah berkunjung, hanya beberapa sih tambahannya, dan setidaknya lebih membuat kalian memahami alat – alat informasi / komunikasi masa lalu.

Pengunjung yang baik selalu meninggalkan jejak.  Minimal Komen ya, terimakasih lagi kalau mau share ^_^
Pengunjung yang baik selalu meninggalkan jejak. Minimal Komen ya, terimakasih lagi kalau mau share ^_^

11 tanggapan untuk “Media Komunikasi Kuno (Pembaharuan)

  1. Terimakasih ya atas postingannya… Aku jadi mudah untuk bantu adikku buat ngerjain pr. Btw authornya otaku ya 😀

    Suka

Tinggalkan komentar